Mau Dapet Dollar... Coba yang ini dulu...

Maba 2002 - Malino

Maba 2002 - Malino

Elektro02 - Bambuden

Elektro02 - Bambuden

Visi & Misi Elektro 02 - UAJM

Visi:
Dengan semangat kekeluargaan, bersama membangun sebuah sistem interaktif yang membangkitkan energi positif demi kesuksesan bersama.

Misi:
1. Memuliakan Allah dalam segala sesuatu yang kami kerjakan
2. Membantu sesama berkembang
3. Mengejar prestasi

Kata Sambutan Ketua Angkatan Elektro 02 - UAJM

Kata Sambutan Ketua Angkatan Elektro 02 - UAJM
Salam Sejahtera,
Saudara-saudariku Elektro'02 UAJM, kekhawatiran yang timbul ketika kita bertemu adalah perpisahan yang mungkin berakibat saling melupakan. Menjadi kerinduan, suka maupun duka yang kita alami bersama kiranya tetap menjadi benang merah di antara kita. Oleh sebab itu menjadi suatu impian bersama akan adanya suatu media yang dapat digunakan untuk menjaga benang merah persaudaran kita tersebut tetap terjalin kapanpun dan dimanapun kita berada.

P = V x I
Hasil Karya = potensi masing-masing x kerja keras bersama
secara terus menerus

Dengan kerja keras dan partisipasi bersama kita telah hadir hasil karya berupa media komunikasi dan informasi yang dapat dimanfaatkan untuk mencapi visi dan misi Elektro '02 UAJM. Tukar menukar pengalaman dan informasi yang dapat memaparkan beranekaragam peluang usaha maupun hal-hal menarik dan unik yang menjadi motivasi bagi setiap kita untuk mengembangkan diri, sebelumnya hanya dapat dilakukan jika kita 'ngumpul bareng. Melalui media ini hal tersebut di atas dapat tetap kita lakukan walaupun kita berpisah oleh jauhnya jarak.

Untuk itu mari kita bareng-bareng memanfaatkan media ini demi kemajuan dan kesuksesan kita bersama.
Kiranya kasih dan berkat Nya senantiasa menyertai kita.
Makassar, 17 Maret 2007

Thursday, December 6, 2007

Lebih Pintar dari Einstein

Setelah selesai suatu kebaktian, jemaat menyalami pendeta di pintu keluar.
Orang yang terakhir menyalami pendeta itu berkata, “Terima kasih Pak Pendeta. Anda tahu, Anda tentu lebih pintar dari Einstein.”
Dengan bangga pendeta itu menjawab, “Terimakasih!”
Ketika minggu berlalu, pendeta itu mulai berpikir tentang pujian orang itu. Makin ia berpikir semakin bingung dia, mengapa ada orang yang mengatakan ia lebih pintar dari Einstein. Maka ia memutuskan untuk bertanya pada orang itu pada Minggu berikutnya.
Pada hari Minggu itu ia bertanya pada orang itu apakah ia ingat akan pujiannya. Orang itu menjawab, ya.
Pendeta itu bertanya: “Tepatnya apa yang Anda maksud bahwa saya lebih pintar dari Einstein?”
Orang itu menjawab, “Ya Pak Pendeta, orang bilang bahwa Einstein sedemikian pintarnya hingga di seluruh dunia ini hanya sepuluh orang saja yang mengerti dia. Tetapi Pak Pendeta, tak ada orang yang mengerti Anda.”
Posting: Yery Angdres, ST

No comments: